Fiersa Besari(@FiersaBesari)さんの人気ツイート(リツイート順)

376
Kita bertemu untuk sebuah alasan. Entah untuk saling memberi ketenangan, atau sekadar saling memberi kenangan
377
Ada yang terbiasa ngucapin di medsos, ada yang terbiasa ngucapin lewat chat. Setiap orang punya cara masing-masing. Kelihatan orang banyak bukan berarti sok peduli. Enggak kelihatan orang banyak bukan berarti enggak peduli. Ambil cara yang paling nyaman aja
378
“Tak perlu khawatir, ku hanya terluka. Terbiasa untuk pura-pura tertawa. Namun, bolehkah sekali saja ku menangis? Sebelum kembali membohongi diri” . Feby Putri feat. Fiersa Besari — “Runtuh” sudah rilis di berbagai media digital. Semoga lagu ini bisa menemani perjuanganmu 🤗❤️
379
Kita berdua hanyalah dua orang yang mahir membohongi perasaan masing-masing. Pura-pura tidak peduli hingga akhirnya patah hati
380
Mata berair. Kirain kenapa, ternyata kecolok kenyataan pahit
381
Ini cuma masalah kebiasaan. Kebiasaan mencari, kebiasaan cerita, kebiasaan chatting, kebiasaan teleponan, kebiasaan kangen, kebiasaan tukar-tukaran meme. Kalau emang udahan, jangan dicari-cari lagi. Memang berat dan butuh waktu, tapi nanti juga bisa biasa-biasa aja
382
Udah minum berkali-kali, kok masih dehidrasi? Oh, ternyata haus perhatian
383
Nyapa disangka sok asik. Diam disangka sombong. Nyapa diam-diam disangka modus. Diam tapi bisa nyapa disangka tenaga dalam. Pusing memang bersosialisasi di masa kini
384
Menerima kamu apa adanya, meski apa adanya kamu ada-ada aja
385
Mau diyakinkan seperti apa pun, mau diusahakan sekuat apa pun, kalau kamunya yang ragu, aku bisa apa?
386
Kalau ada orang cerita soal hidupnya yang menurutmu biasa-biasa aja, tidak perlu diremehkan. Tolok ukur bahagia dan sedih setiap orang beda-beda, dan kita tidak sedang saingan :)
387
Udah, jangan diganggu lagi. Dia udah bahagia
388
Jangan iri sama pekerjaan orang lain. Semua pekerjaan pasti ada enggak enaknya. Cuma mungkin pekerjaanmu lebih banyak enggak enaknya
389
Hai. Saya minta maaf karena punya banyak salah. Semoga bisa memulai kembali. Kalau habis ini kita berantem lagi, semoga ujungnya saling memaafkan lagi. Karena pada akhirnya, kita cuma manusia yang jauh dari sempurna. Selamat Idulfitri. Minal Aidin Wal Faizin. Salam untuk keluarga
390
Kadang, yang paling kita peluk adalah yang paling menyakiti. Makin erat, makin melukai. Dilepas memang berat, tapi mungkin itu yang terbaik
391
Kelak akan kita sadari, menyayangi dan memiliki adalah dua hal yang tidak selalu berbanding lurus
392
Pengin terus senang-senang belum tentu bikin hidup tenang. Tapi berusaha hidup tenang ujungnya bakal bikin senang
393
Heran sama diri sendiri. Makin dilarang, makin banyak maunya
394
Sekarang, segini dulu. Biar masih banyak kurangnya, enggak apa-apa. Diusahakan pelan-pelan
395
Setelah dipikir-pikir, sepertinya rasa capeknya enggak sepadan sama hasilnya
396
Sudah hidup di lingkungan yang tenang, eh ternyata yang berisik adalah isi kepala sendiri
397
Ngikutin arus ujungnya nabrak. Ngelawan arus ujungnya capek. Emang udah paling bener duduk di pinggir sungai, nontonin orang-orang kecipak-kecipak mainan arus
398
Berusaha keras membahagiakan semua orang sampai lupa membuat diri sendiri bahagia
399
Maaf
400
Karena takut dikira kurang bersyukur, hari ini kembali mengubur perasaan “kok gini amat ya hidup gue?”