1
Banyak paradoks di negeri ini. Mudik dilarang, tapi destinasi wisata buka serempak. Penutupan jalan raya, tapi malah macet di sana-sini. Izin resepsi masyarakat dipersulit, tapi pernikahan seleb dihadiri langsung oleh pemimpin negara
.
Ah, tapi saya tahu apa. Cuma rakyat jelata
2
Bismillah. Stay safe, kawan-kawan di Semeru dan sekitar
3
Tuhan, mudahkan
4
Juli sudah tiba. Pertanda kita berhasil melewati setengah tahun. Lupakan dulu impian manis, karena sekarang harus realistis. Semoga selalu sehat, selamat, dan bisa melindungi orang-orang terdekat
5
Kita tidak sedang berlomba. Pencapaianmu di usiamu bukan berarti harus menjadi pencapaianku di usiaku
6
Hati-hati berucap kalau sedang emosi. Minta maaf itu mudah, minta ingatan dihapus itu mustahil
7
Bulan May sudah kembali datang. Semoga semua cita-cita yang tadinya Maybe dapat menjadi May good things happen to you
8
Iya, harus sabar. Iya, semua ada hikmahnya. Tapi, buset dah, gini amat
9
Bagi saya, berdoa bukan soal meminta sesuatu untuk terkabul, tapi perihal berserah pada Yang Kuasa ketika kita sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi
10
Kita bukan bertambah bahagia. Kita cuma bertambah rapi merahasiakan masalah
11
Tenang, pernah lebih hancur dari ini
12
Dikencangkan lagi doanya. Dikuatkan lagi hatinya
13
Masih dengan doa yang sama. Tapi kali ini pasrahnya diperbesar
14
Ternyata, tahu tapi pura-pura enggak tahu adalah soft skill yang sangat berguna
15
Gunakan “Hehe” setiap kali malas berdebat dan jadikan hidup lebih tenang 👍🏼
16
Twitter sempat kehilangan arah dan berpikir, “Instagram bikin fitur story. Whatsapp, Facebook, Youtube pun begitu. Kayaknya Twitter harus bikin Fleet juga, deh.” Hingga di satu titik, Twitter sadar: Untuk diterima di pergaulan, kita tidak perlu ikut-ikutan. Selamat tinggal, Fleet
17
Kita punya cara masing-masing untuk merelakan sesuatu. Berdoa sampai menangis adalah salah satunya
19
Kukira kau rumah. Ternyata tempat les. Belajar banyak. Tapi bukan untuk pulang
20
Susah, tapi bismillah
21
Dibuat seimbang aja. Dengerin kata orang, tapi seperlunya. Dengerin kata hati, tapi pakai juga otak
22
Di negeri ini, orang berpengalaman akan kalah dengan orang dalam. Lulusan terbaik akan kalah dengan koneksi yang baik. Amplop berisi surat lamaran akan kalah dengan amplop berisi uang pelicin. Sungguh pahit memang
23
Hidup bukan tentang membanding-bandingkan, tapi tentang giliran. Kalau orang lain bahagia dan kamu sedih, ya udah. Nanti juga ada waktunya gantian
24
Tiap orang punya proses pendewasaannya masing-masing; belajar dengan caranya masing-masing. Kamu begitu. Saya begini. Yang begini jangan dipaksa begitu
25
“Ya elah, gitu doang baper.” Kita seolah tidak boleh sakit hati ketika tersinggung dan tidak perlu meminta maaf ketika menyinggung