76
Kenangannya udah di-uninstall, tapi cache-nya numpuk dalam hati
77
Hidup ini panggung sandiwara, dan aktingmu yang paling hebat
78
Kekayaan hanya titipan. Tapi boleh dong, nitipnya lebih banyak lagi
79
Banyak yang mau dibeli. Tapi pas udah ada uangnya, malah mikir, “Kayaknya belum perlu deh”
80
Katanya suka yang retro-retro. Tapi kok musuhan sama orang tua?
81
Enggak percaya karma. Tapi kalau kamu kena, ya aku haha-hehe aja
82
Ini ada lagi kata-kata baru: “manusia aesthetic”. Maksudnya mukanya didesain anak DKV begitu?
83
Apa yang dicari? Buru-buru sekali
84
Makin sini, makin malas ngeribetin diri sendiri untuk mengesankan orang lain. Seperlunya, secukupnya, seadanya
85
Hidup cuma sekali.
Sekali-sekali mikir lah
86
Sesekali sebelahan, terus enggak ngobrol juga enggak apa-apa. Gabut bareng kamu tetap menyenangkan
87
Berawal dari enggak kenal, berujung dengan pura-pura enggak kenal
88
Lagi jauh, berantem, dan malah kangen. Mengherankan
89
Biarpun menurut kamu hal kecil dan enggak penting, ceritain aja. Aku senang, berasa dianggap
90
Apa perlu hubungan kita didaftarin zumba supaya sehat?
91
@tanyarlfes Lilin sama sesajen, Kak
92
“Kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah”
.
Terima kasih, Semarang. Terbaik 🤍
93
Sebetulnya bukan kesal sama kamu, tapi sama diri sendiri. Tapi uring-uringannya ke kamu. Maafkan
94
@Askrlfess Tidur, eh enggak bangun-bangun lagi
95
Twitter makin aneh aja
96
Jaringan internet yang kadang ada kadang hilang aja bikin kesal, apalagi kamu
97
@panggilnamaku__ Whatsapp-ku begini. Baik-baik saja. Cuma menghindari drama
98
Kita cuma sedang belajar patah hati
99
Membuka mata, menyambut kehidupan biasa saja yang lainnya, tidak ikutan sibuk dengan hal-hal yang sedang ramai. Tapi dalam hati merasa tenang
100
Enggak ada salahnya menghabiskan akhir pekan dengan diam di kamar dan nonton serial favorit
.
*menyemangati diri sendiri