51
Dicoba enggak dicoba, pelan-pelan juga bakal lupa ☺️
52
Dulu, aku dan kamu ada masanya.
Sekarang, kamu udah ada masnya
53
Istirahatnya betulan. Jangan rebahan tapi pikirannya kerja keras
54
55
Waktu kecil, orang tua mengajari kita merangkai kata. Semoga, ketika sudah dewasa, kata-kata itu enggak dipakai untuk mematahkan hati orang tua 🤍
56
Kayaknya besok harus servis setang, deh. Suka belok sendiri ke warung. Aneh
57
Dalam sebuah episode memotong rambut anak
58
Berharap seseorang yang sudah dipanggil Tuhan untuk kembali adalah doa paling menyakitkan. Tapi, Pak, bisa kembali sebentar saja?
59
Ingat saja, kehilangan belum tentu merugikan
60
Selamat melaksanakan ibadah puasa. Semangat 🤍
61
Sebetulnya bukan minta solusi. Cuma mau didengarkan aja
62
Ada dua cara untuk menyamakan level. Kita yang naik, atau menyeret orang lain turun. Naik level memang sulit, itulah kenapa kebanyakan orang lebih memilih julit
63
Kita sibuk beramai-ramai di medsos, memantau orang-orang berbuat salah. Sampai ketika mematikan hape, baru tersadar bahwa hidup sendiri juga masih banyak yang harus diperbaiki
64
Jika mabuk-mabukan membuatmu rese, gantilah minumanmu dengan es cingcau
65
“Hingga kejamnya waktu menarik paksa kau dari pelukku. Lalu kita kembali menabung rasa rindu, saling mengirim doa. Sampai nanti, Sayangku”
.
Terima kasih, Makassar. Penutup sebelum Bulan Puasa 🤍
67
Berbagi kebahagiaan itu boleh banget. Mau pamer juga hak. Tapi, perlu diingat, enggak semua orang senang dengan pencapaian kita; enggak semua orang mendoakan yang baik-baik
68
Mereka enggak tahu kita, kita enggak tahu mereka. Enggak usah didengerin
69
Menanggapi apa pun yang sebenarnya bukan urusan kita. Mari kita dengarkan kembali pidato Optimus Prime
.
70
Selain tetangga motong keramik, keributan di Twitter adalah sesuatu yang mengganggu ketenangan hidup
71
Hari kerja malas bangun, hari libur bangun kepagian. Berasa di-prank badan sendiri
72
Sebenarnya udah biasa aja. Udah tenang juga. Eh, orangnya nongol di timeline
73
@sisukangamok @tanyarlfes Nice info
74
“Saat kau terlalu rapuh, pundak siapa yang tersandar? Tangan siapa yang tak melepas? Ku yakin aku”
.
Terima kasih, Palembang. Sore yang hangat 🤍
75
Enggak semua kata-kata kita harus di-posting di medsos. Enggak semua yang di-posting di medsos harus kita kata-katain