201
Sedikit marah banyak dipendam
202
Memberi kesempatan berulang kali, cuma untuk disakiti berulang kali juga. Kalau udah pakai hati, otak suka mendadak bego
203
Kita akan berujung melupakan. Kalau bukan karena usia, ya karena terpaksa
204
Susah banget mengingatkan diri sendiri untuk tahu diri
205
Orang-orang bisa ngomong jelek di belakang, itu hak mereka. Tapi kita selalu punya pilihan untuk terus-terusan lihat ke belakang, atau maju jalan tanpa sibuk nengok
206
Sebuah seni untuk melepaskan siapa pun yang ingin pergi, tanpa perlu ada drama
207
Persaingan kita itu sama diri sendiri. Pencapaian kita bukan didasari usia. Arti kesuksesan juga beda-beda. Terserah mau gimana, yang penting jangan nyusahin orang
208
Membisukanmu adalah cara saya untuk berdamai. Biarlah
209
Capek banget harus terus-terusan meyakinkan, sementara yang bikin kamu enggak yakin juga pemikiranmu sendiri
210
Mau marah-marah kayak gimana juga enggak akan mengubah fakta. Belajar menerima biarpun sakit
211
Gunakan “hehe” ketika malas mengobrol
212
Perdebatan yang paling sering terjadi dan paling sulit didamaikan bukan ada di medsos, tapi ada di batin sendiri
213
Enggak semua hal harus terwujud hari ini. Masih ada besok
214
Masalahnya biasa aja. Pikiran kita memperparah segalanya
215
Naik sepeda boleh. Naik motor boleh. Naik mobil boleh. Yang enggak boleh itu naikin ego sampai ngerasa jalan raya cuma buat diri sendiri
217
Waktu kecil, dikasih mainan dijaga pake hati. Udah gede, dikasih hati malah dipake mainan. Hadeh
218
Perasaan belum cukup membahagiakannya, ditambah kesehatannya yang makin menurun, apa tidak sakit hati ini? Kita memang bertambah dewasa, tapi anak kecil dalam diri kita tidak pernah siap kehilangan orang tua
219
I want it, I got it ❌
I want it, I masukin keranjang, terus numpuk, terus I hapus-hapusin ✅
220
Cuma bisa mendoakan dan memantau dari kejauhan. Baik-baik di sana
221
Makin hari makin belajar untuk mengalah dan ya udahlah
222
“Doa tentang jalan yang dimudahkan, berubah menjadi doa supaya hati dikuatkan. Karena kita tahu, jalannya sudah buntu”
223
Kita minta banyak, tapi dikasih cukup. Ini juga bentuk rezeki
224
Yang terus diucapkan pada diri sendiri, “Bukan urusanmu. Jangan dipikirin”
225
Mungkin, makin tua bukan makin kuat. Cuma makin hebat saja dalam menyembunyikan segala sesuatu