101
Makin dikunyah, makin pahit. Kirain apa, ternyata realitas
102
Sebetulnya cuma masalah kecil. Tapi jadi kerasa besar karena capek. Istirahat dulu coba
103
Orang yang datang ke dalam hidup kita—cepat atau lambat—pasti akan pergi. Caranya aja yang beda-beda
104
Kalau belum bisa ketemu, doain dulu. Kangen-kangenan bisa nunggu, asalkan panjang umur dan sehat selalu
105
Kadang, kita pengin banget sesuatu, ngidam banget, dan ketika kita udah dapat, ternyata biasa aja. Seru di fase mengejar, hambar di fase memiliki. Manusia memang ahlinya berubah pikiran, ya
106
Hidup bukan cuma soal memperjuangkan, tapi juga perihal memilih antara mempertahankan atau melepaskan
107
Heran. Yang bilang jangan pergi, ternyata malah pergi. Yang katanya bakal tinggal, ternyata malah ngucapin selamat tinggal. Yang banyak sumpah, ternyata berujung sumpah serapah. Yang katanya mau bareng selamanya, ternyata selamanya enggak lama-lama amat. Heran
108
Prinsip saya dari dulu: Apa pun yang kita lakukan sama diri sendiri—mau enggak mau—turut memengaruhi keluarga. Kita sukses, keluarga ikut bangga. Kita gagal, keluarga ikut malu. Jaga diri = Jaga keluarga. Dah, inget itu aja tiap mau aneh-aneh
109
Yang ceria biasanya lebih pandai menyimpan luka
110
Ya, namanya juga hidup. Aneh
111
Kesal tapi ya udah
112
Kita semua ada jeleknya. Ketawain aja
113
Ada rasa kangen yang cuma bisa diobati dengan doa. Sudah tidak bisa lagi pulang, karena yang ingin dituju sudah berpulang
114
Dari sepak bola sampai obat anak. Makin hari makin kelihatan, negara enggak peduli sama nasib rakyatnya. Ngang-ngong-ngang-ngong aja minta suara rakyat. Giliran rakyat bersuara, disuruh diam
115
Katanya, jadi anak muda harus berdikari. Tapi, banyak mimpi harus mati karena omongan keluarga sendiri
116
Dilarang-larang tapi enggak dikasih solusi, gimana mau pada nurut?
117
“Kalo tau ujungnya begini ….”
Ya itu masalahnya. Kita enggak tahu
118
Berhenti sebentar, istirahat, jalan lagi. Apa pun yang sedang kamu hadapi, semoga selesai dengan baik
119
Kerja mati-matian, karena tahu, meskipun uang bukan segalanya, tapi merangkai masa depan butuh modal
120
Tinggal di negeri ini, kita enggak akan pernah kehabisan komedi. Rakyatnya lucu-lucu, pemimpinnya apalagi. Saking lucunya, kadang saya ketawa sampai menangis. Ketawanya udahan, eh nangisnya keterusan
121
Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi pura-pura bahagia sambil punya banyak uang asik juga
122
Sudah kembali bulan Agustus. Semoga segala yang belum jelas segera berstatus. Semoga segala hal baik tidak bertemu kata putus
123
Cita-citaku sederhana. Cuma ingin haha-hihi bareng kamu sampai tua
124
Kita enggak benar-benar sembuh. Cuma makin hebat menutupi rasa sakit
125
Semoga kita pulih dari hal-hal yang enggak kita bicarakan; yang cuma bisa kita rahasiakan