51
Kita punya jalan hidup masing-masing. Sumber sakitnya beda-beda. Kalau enggak bisa membantu, setidaknya enggak perlu menghakimi 😊
52
Negara peduli kita tidak boleh mati karena virus. Tapi negara lupa kita bisa mati karena lapar
53
“Semua bakal baik-baik aja,” ucapku menguatkan diri sendiri, sementara semuanya hancur berantakan. Duar jelegur 🥲
54
Sebetulnya, bukan enggak mau diajak susah bareng. Tapi enggak mau diajak susah bareng sama orang yang enggak ada niatan untuk memperbaiki hidup. Wkwk
55
Isi kepala makin hari makin penuh.
Isi dompet makin lama makin kosong
56
Sepertinya memang perlu menutup diri. Makin terbuka makin rentan terluka
57
Di usia berapa kamu sadar kalau “kapan-kapan” adalah “tidak akan” yang dihaluskan?
58
Dikeroyok kehidupan,
nangisnya sendirian
59
Pencapaian tiap orang berbeda. Ada yang punya banyak uang di usia 25, ada juga yang baru punya penghasilan di usia tua. Ya, namanya juga rezeki, datangnya ngagetin. Enggak tahu kapan, enggak tahu di mana, dan yang pasti, enggak tergantung usia. Ikhtiar aja, Lur
60
Kalau emosinya enggak bisa ditahan, setidaknya kata-katanya dijaga
61
Semoga hari ini, semua hal baik yang belum pasti bisa menjadi pasti
62
Dalam hidup ini, bakal ketemu satu orang terbaik, yang menemani belajar. Belajar bahagia, belajar sedih, belajar jatuh hati, belajar patah hati. Tapi ya udah, sebatas itu. Ketika udah lulus belajar, harus pisah jalan. Nerima realitas bahwa seseorang yang tepat belum tentu menetap
63
Aku sayang kamu, enggak bisa diukur pakai persentase. Kadang menggebu, kadang lesu. Kadang serius, kadang haha-hehe. Kadang ingin berjuang bersama, kadang cuma ingin menggabut berdua. Intinya, emang lebih baik ada kamu daripada enggak ada. Gitu
64
Yang akan dipelajari sebagai seorang anak:
Orang tua enggak selamanya benar. Kita dididik untuk membetulkan yang salah, bukan untuk patuh ketika ada yang salah. Obat dari banyak hal adalah komunikasi, bukan rasa takut. Dan yang terpahit: Rumah enggak selalu menjadi tempat pulang
65
Cantik, ganteng, pintar, kaya raya, enggak ada hubungannya sama selingkuh. Orang selingkuh ya karena goblok aja
66
Orang-orang tahunya, “Enak banget sih hidup lu.” Tapi mereka tidak tahu perjuangan panjang yang tak sempat di-instastory-kan
67
Tidur yang enggak lagi nyenyak. Bangun yang enggak lagi nikmat. Keluh kesah dipendam. Rasa sakit didiamkan. Kemudian, terbiasa
68
Bulan ini, pelan-pelan membaik
69
Ingat, ya, adik-adik. Kerja itu banting tulang, bukan banting anak orang
70
Uang memang penting. Tapi ada yang lebih penting dari uang. Yaitu uang yang banyak
71
Ketika dilahirkan, hal yang pertama dilakukan bayi adalah menangis. Baru berbulan setelahnya, bayi belajar tertawa. Prosesnya berulang sampai kita dewasa. Kembali menangis, kembali belajar tertawa. Maka dari itu, orang nangis jangan dilarang-larang. Toh, itu bagian dari kehidupan
72
Tuhan,
kuatkan
73
Bahas apa pun juga menyenangkan kalau sama-sama suka. Karena pada akhirnya, PDKT adalah tentang menyamakan frekuensi, bukan gede-gedean gengsi; tentang menyatukan pikiran, bukan pamer pemikiran; tentang saling mendewasakan, bukan saling mendewakan
74
Diberesin satu per satu, pelan-pelan, sedikit demi sedikit. Biarpun nyesek. Dikuat-kuatin
75
Yang udah ngepas, bisa berujung lepas. Yang udah cocok, bisa berujung saling blok. Yang udah membuat history, bisa berujung sebatas nonton story. Yang udah merakit cerita, bisa berujung menderita. Ya, namanya juga hidup, banyak plot twist-nya