276
Dulu yakin semua bakal udah ya.
Sekarang pasrah dan ya udah
277
Semoga pikiran-pikiran buruk yang kerap datang mengganggu jam tidur dapat segera menghilang. Karena jujur, lelah bergelut dengan perasaan bahwa diri ini tidak pantas mendapatkan hal-hal baik
279
Manusia bejat udah ada dari dulu. Cuma dulu enggak viral, atau dilaporkan tapi enggak direspons. Sekarang bagus, banyak yang bantu angkat beritanya. Jadi ketahuan bahwa ada orang-orang yang kelakuannya bikin minder setan. Pertanyaannya, kapan hukum potong titit mau diberlakukan?
280
Aku bukan glow up. Cuma emang filter zaman sekarang pada bagus aja
281
Yang lebih menakutkan dari dimarahin adalah dicuekin. Bayangkan ngetik panjang lebar cuma dibalas :)
282
Meski ada beberapa hal yang menyebalkan, suasana lebaran memang perlu disyukuri. Kita enggak pernah tahu siapa yang tahun depan menetap atau berpulang. Syukuri selagi ada
283
Susah nyari yang sefrekuensi karena bukan radio
284
Tak berharap banyak. Hanya semoga, hal-hal baik bisa tinggal, hal-hal buruk bisa ditinggalkan
285
Hidup sederhana aja. Yang penting bahagia
286
Karena rasa tidak enakan, menambahkan “hehe” agar marahnya sedikit sopan 🙋🏻♂️
287
Yang shut up ditindas, yang speak up disomasi. Yang mau dipilih minta suara, yang udah terpilih membungkam suara. Yang salah enggak mau kalah, yang jadi korban malah mengalah. Negeriku lucu, subsidi humornya merata
288
Positive thinking aja. Dia bukan gengsi nge-chat duluan. Dia terlalu banyak balesin chat orang lain ampe lupa kamu ada. Wkwk
289
Kayaknya, kita udah terbiasa multitasking. Sampai-sampai yang harusnya sedih, kemudian bahagia, sedih lagi, kemudian bahagia lagi, malah digabung jadi sedih tapi pura-pura bahagia
290
Berdamai dengan kenangan,
berujung dengan ketenangan
291
Kamu alasanku. Tapi kamu banyak alasan 🙄
292
Kita tidak sedang bertanding. Tidak perlu mendang-mending
293
Haha-hehe adalah mekanisme pertahanan diri
294
Mundur, Kawan. Online-nya cuma untuk update status, bukan untuk memastikan status
295
Memilih shut up, ditindas.
Memilih speak up, diancam
296
Mungkin, kita bukan berjodoh. Kita cuma terbiasa dengan kehadiran satu sama lain, beradaptasi dengan kebiasaan satu sama lain, kemudian merasa takut kehilangan satu sama lain
297
Duh Gusti, kesel
298
Dipendam, seperti biasanya. Besok juga lupa
299
Berdoa mungkin tidak membuat bahagia, tapi setidaknya membuat tenang
300
Sesuatu yang baik, ujungnya akan ketemu hal baik. Kalau belum baik, berarti belum ujungnya