126
Positive thinking aja. Dia bukan gengsi nge-chat duluan. Dia terlalu banyak balesin chat orang lain ampe lupa kamu ada. Wkwk
127
“Semua bakal baik-baik aja,” ucapku menguatkan diri sendiri, sementara semuanya hancur berantakan. Duar jelegur 🥲
128
Tuhan, mudahkan
129
Capek banget, membanding-bandingkan diri sendiri dengan pencapaian orang lain. Capek banget, merasa kalah. Padahal, hidup bukan pertandingan. Titik awal dan tujuan akhir kita beda-beda
130
Kalau cuma butuh teman bicara, Simsimi pun bisa
131
Kita punya jalan hidup masing-masing. Sumber sakitnya beda-beda. Kalau enggak bisa membantu, setidaknya enggak perlu menghakimi 😊
132
Banyak rencana gagal
dan kita dipaksa rela
133
Yang akan dipelajari sebagai seorang anak:
Orang tua enggak selamanya benar. Kita dididik untuk membetulkan yang salah, bukan untuk patuh ketika ada yang salah. Obat dari banyak hal adalah komunikasi, bukan rasa takut. Dan yang terpahit: Rumah enggak selalu menjadi tempat pulang
134
Tidak berbincang lagi seperti dulu. Tapi doaku masih sama: Semoga kamu baik-baik saja di sana
135
Masih dengan doa yang sama. Tapi kali ini pasrahnya diperbesar
136
Waktu kecil, dikasih mainan dijaga pake hati. Udah gede, dikasih hati malah dipake mainan. Hadeh
137
“Aku mau ngomong, tapi kamu jangan marah,” adalah sebuah jebakan
138
Dipuji bukannya bersyukur, malah kepikiran
139
Dari sepak bola sampai obat anak. Makin hari makin kelihatan, negara enggak peduli sama nasib rakyatnya. Ngang-ngong-ngang-ngong aja minta suara rakyat. Giliran rakyat bersuara, disuruh diam
140
Menjadi bego itu memang manusiawi. Tapi jangan terus-terusan juga dong
141
Hidup ini cuma latihan ngucapin selamat tinggal
142
Dikencangkan lagi doanya. Dikuatkan lagi hatinya
143
Dibuat gagal move on, padahal status saja tidak ada
144
Seperti biasa. Kita cuma perlu pura-pura biasa aja
145
Ini permasalahan hidup enggak bisa di-pause dulu, ya?
147
Hidup bukan cuma soal memperjuangkan, tapi juga perihal memilih antara mempertahankan atau melepaskan
148
Kalau tidak bisa diambil hikmahnya, ambil napas dalam-dalam lalu teriakkan, “Anjing”
149
150
Yok bisa yok. Yok bisa yok. Yok bisa diem enggak?