476
Orang-orang asing di internet emang ada aja yang kata-katanya nyakitin. Tapi habis itu ya udah, lupa lagi. Beda ceritanya sama orang terdekat. Gampang nyakitin, susah dilupain
477
Selera kita berbeda, dan itu enggak apa-apa. Asal enggak ngerugiin orang lain, suka-suka mau suka apa
478
Kadang kupikir, orang-orang enggak betulan peduli. Mereka cuma penasaran
479
Mau gimana lagi? Namanya hidup. Masalah datangnya keroyokan. Diberesinnya harus tetap satu per satu. Pelan-pelan. Kalau terlalu dipikirin, malah stres
480
Cuma karena udahan, bukan berarti kisahnya enggak indah. Emang udah jalannya aja
481
Tiap orang udah punya rezekinya masing-masing. Yang rezekinya seret, mungkin terlalu sibuk ngeributin rezeki orang lain. Fokus Lur
482
Dulu kalau ngelihat orang duduk bareng tapi pada main hape, langsung mikir, “Payah, ngumpul tapi sibuk sama hape.” Sekarang lain cerita. Mungkin aja punya urusan penting di hapenya yang enggak bisa ditinggalkan: Kerjaan, keluarga. Kita emang enggak boleh sembarangan menilai, ya
483
Makan enggak menyelesaikan masalah. Tapi, mikirin masalah pas kenyang lebih baik daripada mikirin masalah pas lapar. Sedih boleh, jangan sampai lupa makan
484
Berdoa mungkin tidak membuat bahagia, tapi setidaknya membuat tenang
485
Nge-mute kamu adalah jalanku menuju ketenangan
486
Bukannya enggak capek, tapi enggak kelihatan capek aja
487
Kita diberikan hak untuk memilih. Memang. Tapi sering kali cuma dikasih pilihan antara buruk dengan enggak buruk-buruk amat
488
Yang butuh di-charge bukan cuma hp, tapi penggunanya juga
489
490
Aku melihat timeline akhir-akhir ini:
TBL TBL TBL
491
Jangan heran kalau yang kritis ditahan dan yang sopan dibebaskan. Memang sudah sedari kecil kita diajarkan untuk bersopan santun dan tidak membantah yang lebih “besar”
492
Waktu kecil sukanya Pokemon, Digimon, dan Doraemon. Udah gede sukanya gamon. Heran
493
Kritik, saran, dan pendapat, diperbolehkan
.
*syarat dan ketentuan berlaku
494
495
Sudah hidup di lingkungan yang tenang, eh ternyata yang berisik adalah isi kepala sendiri
496
Tukang selingkuh memang salah. Tapi lebih salah tukang copet. Dipanggil bukannya nyamperin
497
Kangen tapi ya-kali-udah-ngucapin-selamat-tinggal-malah-nyapa-lagi
498
Hidupku garing. Tapi seneng aja gitu ada kamunya
499
Beberapa rasa sakit memang bukan untuk dibagi. Disimpan sendiri, karena toh orang-orang tidak akan mengerti. Rasa sakitnya tidak hilang. Hanya terbiasa untuk ada
500
Ternyata, selain makin banyak pikiran, makin sini saya juga makin banyak makan